Jerawat terjadi karena adanya sumbatan kelenjar minyak pada pori-pori yang disertai dengan peradangan. Jerawat akan timbul saat kelenjar minyak dan sel kulit mati terhambat di dalam kulit.
Banyak penyebab yang bisa membentuk jerawat. Secara garis besar ada enam faktor yang bisa membuat kulit
1. Suka Pencet atau megang muka berjerawat
Asalasah menambahkan wajah berjerawat yang sering dipegang ataupun dipencet jerawatnya memiliki wajah yang kusam dan banyak bercak bekas luka jerawat maupun jerawat baru. Hal ini terlihat Jelas ketika membandingkanya dengan teman dikampus. Antara si hobi megang jerawat ama yang hobi berwudhuk dan jarang megang muka.
2. Kosmetik
Pemilihan kosmetik yang salah bisa membuat kulit berjerawat. Misalnya, memakai bedak atau foundation yang bertekstur creamy atau two way cake. Penyebab lainnya, tidak membersihkan wajah setelah memakai kosmetik dan membersihkan wajah menggunakan produk beralkohol tinggi. Dr Gloria menyarankan untuk menggunakan bedak tabur atau kosmetik mineral. Untuk pembersih wajah, gunakan yang memiliki kandungan pH seimbang.
3. Hormon
Hormon berperan sangat besar dalam pembentukan jerawat. Maka tidak heran, ketika menjelang haid kulit sering muncul jerawat, karena pada saat itu hormon tidak seimbang. "Hormon pada jerawat disebut hormon androgen. Nah androgen meninggi saat masa pubertas, mendekati siklus haid dan stres," jelas dokter kulit lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
4. Gaya Hidup
Gaya hidup yang tidak sehat menjadi salah satu faktor timbulnya jerawat. Orang yang suka minum alkohol, perokok, kurang istirahat dan stres, bisa meningkatkan hormon androgen.
"Androgen dapat meningkatkan produksi kelenjar minyak, jadi ketika gaya hidup tidak sehat maka aktivitasnya bertambah. Maka minyak bisa tersumbat, apalagi jika di permukaan kulit tertutup oleh make-up maka akan meradang dan timbul jerawat," ujar dr. Gloria.
5. Makanan
"Makanan sebetulnya masih kontroversi. Banyak penelitian hasilnya nggak konsisten, ada yang bilang berhubungan ada yang bilang tidak berhubungan. Tapi menurut saya, itu tergantung dari individual masing-masing yang memang pada setiap kali makan makanan tertentu mereka jadi jerawatan, maka dihindari aja makanan tersebut," ujar dr Gloria. Contoh makanan yang dapat menimbulkan jerawat: kudapan yang mengandung lemak tinggi seperti daging, produk susu (susu, yoghurt, keju), beberapa jenis kacang dan makanan dengan kadar gula tinggi (es krim dan coklat).
6. Genetik
Dokter cantik yang prakter di klinik milik dr. Tompi itu juga menjabarkan faktor lainnya dari jerawat. Adalah faktor genetik, yang merupakan faktor turunan dari orangtua. Ketika orangtuanya berjerawat, maka aktivitas kelenjar minyak si anak menjadi lebih produktif, sehingga jerawat akan sangat mudah timbul. Menurut dr. Gloria, faktor keturunan itu biasanya lebih sulit diobati.
7. Mikroorganisme
Jerawat timbul karena bakteri. Bakteri yang masuk ke dalam tubuh lewat jaringan kulit. Bakteri tersebut kemudian mengeluarkan racun yang bisa membunuh sel-sel baik di sekitarnya. Sehingga dapat menumbuhkan jerawat.
karena wajah terdapat banyak unsur minyak jadi biasanya wajah yang berminyak maka akan cendrung tumbuh jerawat.
1. Kamu masih puber jadi hormon tidak seimbang
2. Muka kamu tipe berminyak
3. Suka makan berminyak terutama gorengan ya?
4. Kebanyakan makan berprotein terutama kuning telur
5. Kamu jarang cuci muka sehabis beraktivitas di luar
6, Sabun yg kamu pakai nggak cocok sama jenis mukamu
7. Jarang makan sayur, buah
8. Suka megang muka pakai tangan kotor
Senin, 08 Desember 2014
Senin, 13 Oktober 2014
Pesona Taman Laut Rubiah
Selain Budaya Budaya Di Indonesia Tempat Wisata Yang Ada Yang Di Indonesia Tidak Kalah Menarik Nya Nih Teman. Nih Contohnya Ya
TAMAN LAUT RUBIAH
Provinsi Aceh sebenarnya memiliki tempat wisata yang patut dibanggakan, salah satunya adalah Pulau Rubiah. Pulau Rubiah berada di ujung barat Pulau Sumatera,
menawarkan pesona keindahan bawah lautnya. Pulau ini memiliki luas
kurang lebih 26 Hektar. Karena pesona kekayaan bawah lautnya tersebut Taman Laut Rubiah atau Sea Garden of Rubiah dijuluki sebagai surganya para penyelam.
Pulau Rubiah adalah bagian dari Kota
Sabang, tepatnya berada di sebelah barat laut Pulau Weh. Pulau ini hanya
berjarak sekitar 250 meter dari Pantai Iboih Aceh.
Pada masa kejayaan Kerajaan Aceh, Pulau Rubiah merupakan tempat transit
bagi calon jamaah haji, dan pada masa perang dunia pulau ini merupakan
benteng pertahanan yang sampai sekarang masih terlihat puing-puing
benteng tersebut. Namun sekarang ini, seiring perkembangan dunia wisata,
Pulau Rubiah dijadikan tujuan wisata bagi para penyelam.
Objek Wisata
Pulau
Rubiah dengan taman lautnya menawarkan pesona keindahan alam bawah laut
yang dapat memukau bagi siapa saja yang mengunjunginya. Anda akan
menemui berbagai macam spesies ikan tropis seperti angel fish, gigantic clams, school of parrot fish, lion fish
dan sebagainya. Terdapat juga berbagai jenis terumbu karang. Untuk bisa
menikmati keindahan alamnya, Anda tidak harus memiliki lisensi
menyelam. Karena di pulau ini, terdapat banyak spot penyelaman yang aman digunakan untuk aktivitas menyelam bagi pemula atau penyelam yang belum memiliki lisensi.
Selain
sebagai tujuan wisata, Pulau Rubiah merupakan tempat penelitian biota
laut. Terdapat 15 jenis biota laut yang dilindungi oleh pemerintah
Indonesia. Setelah lelah melakukan kegiatan menyelam atau snorkeling,
Anda dapat memanjakan perut Anda di warung makan satu-satunya yang
terdapat di pulau ini. Untuk masalah fasilitas dan akomodasi, Pulau
Rubiah memang masih sangat minim, karena pulau ini masih belum
berpenghuni.
Lokasi
Pulau Rubiah berada di Pulau Weh, Sabang, Aceh, Sumatera.
Akses
Untuk menuju Pulau Rubiah, Anda dapat
melalui rute dari Banda Aceh Menuju Pulau Weh dengan menggunakan kapal
ferry atau kapal cepat. Waktu yang ditempuh jika menggunakan kapal ferry
sekitar 90 menit, untuk kapal cepat hanya membutuhkan waktu sekitar 45
menit. Sesampainya di Pulau Weh, Anda dapat melanjutkan perjalanan untuk
menuju ke Pulau Rubiah dengan menggunakan perahu motor yang membutuhkan
waktu sekitar 20 menit.
Fasilitas dan Akomodasi
Meskipun merupakan tujuan wisata terkenal, namun Taman Laut Rubiah
masih sangat minim untuk masalah fasilitas dan akomodasi. Hanya
terdapat satu warung makan, tempat persewaan perlengkapan menyelam dan
snorkeling dan tempat persewaan perahu yang dapat digunakan untuk
kegiatan menyelam atau snorkeling.
My biodata
Hayy nama gue mutia chusnul safhira orang orang manggilnya mutia,muti terserah deh.kalo di rumah di panggil fhira.berkelahiran di jakarta,18 Mei tepatnya 16 tahun yang lalu.ayah gue sih katanya blasteran palembang sama sunda,kalo emak gue jawa tulen.terus gue gatau jadinya gue orang apaan hahaha.
Gue anak pertama dari dua bersaudara,adek gue cuma satu,cowok,satu sih emang tapi ya nyolotinn abis anaknya ya gitu deh.....
Gue lulusan tk kotabambu,SDN 03 pagi,SMPN 40 jakarta yang biasa di sebut '' besjon'' dan sekarang gue sekolah di SMK Telkom Jakarta asikk.gue tinggal di kotabambu selatan jakarta barat gak pernah pindah pindah dari gue brojol udah tinggal di sana.cinta banget pokoknya sama kotabambu hahaha.
Syudah ya ...terimakasih sudah menyempatkan membaca dadaaaaa....
wassalam Wr.Wb.
Gue anak pertama dari dua bersaudara,adek gue cuma satu,cowok,satu sih emang tapi ya nyolotinn abis anaknya ya gitu deh.....
Gue lulusan tk kotabambu,SDN 03 pagi,SMPN 40 jakarta yang biasa di sebut '' besjon'' dan sekarang gue sekolah di SMK Telkom Jakarta asikk.gue tinggal di kotabambu selatan jakarta barat gak pernah pindah pindah dari gue brojol udah tinggal di sana.cinta banget pokoknya sama kotabambu hahaha.
Syudah ya ...terimakasih sudah menyempatkan membaca dadaaaaa....
wassalam Wr.Wb.
Festival Pacu Jalur di Kuansing
Kabupaten Kuansing (singkatan dari “Kuantan Singingi”), juga sering disebut dengan Rantau Kuantan atau daerah perantauan orang-orang dari Minangkabau. Di Kabupaten Kuantan Singingi ini ada sebuah perlombaan tradisional yang sangat populer, yaitu perlombaan “Pacu Jalur”. Festival Pacu Jalur merupakan salah satu budaya kebanggaan masyarakat Provinsi Riau, khususnya masyarakat Kuantan Singingi.
Perayaan Peringatan Hari Besar
Festival Pacu Jalur Taluk Kuantan adalah sebuah perlombaan mendayung di sungai dengan menggunakan sebuah perahu panjang yang
terbuat dari kayu pohon. Panjang perahu ini bisa mencapai 25 hingga 40
meter. Festival Pacu Jalur ini merupakan acara adat yang sudah turun
temurun di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Sejak ratusan tahun yang
lalu, budaya tersebut sudah diselenggarakan oleh masyarakat Kuansing
hingga sampai sekarang. Festival ini merupakan festival tahunan terbesar
bagi masyarakat di daerah Kabupaten Kuansing, khususnya Taluk Kuantan.
Karena di Kota Taluk Kuantan ini melintang Sungai Kuantan yang merupakan
arena perlombaan Pacu Jalur ini.
Pada awalnya, Pacu Jalur hanya
diselenggarakan oleh desa-desa yang berada di sepanjang Sungai Kuantan.
Festival tersebut diadakan untuk memperingati sekaligus memeriahkan
hari-hari besar umat Islam. Seperti Maulud Nabi, Idul Fitri atau Tahun
Baru Muharam (1 Sura). Namun setelah kemerdekaan Republik Indonesia,
Festival Pacu Jalur Kuantan juga diselenggarakan untuk merayakan Hari
Kemerdekaan RI. Biasanya festival ini dilaksanakan pada tanggal 23-26
Agustus setiap tahunnya di Pulau Sumatera.
Jalur/Perahu Pacu
Pacu
Jalur Taluk Kuantan adalah sebuah permainan tim yang hanya dilakukan
oleh kaum laki-laki yang berusia antara 15 sampai 40 Tahun. Sebuah tim
akan berlomba dengan tim lainnya dalam mendayung perahu masing-masing.
Dalam bahasa penduduk setempat, kata “Jalur” berarti “perahu”.
Jumlah pendayung perahu/Jalur berkisar
antara 50 sampai 60 orang (tergantung dari panjang perahu). Anggota
sebuah Jalur disebut “anak pacu” yang terdiri atas “Tukang Kayu”,
“Tukang Concang” (komandan atau pemberi aba-aba), “Tukang Pinggang”
(juru mudi), “Tukang Onjai” (pemberi irama di bagian kemudi dengan cara
menggoyang-goyangkan badan), dan “Tukang Tari” (yang membantu tukang
Onjai dalam memberi tekanan yang seimbang, agar Jalur dapat
berjungkat-jungkit secara teratur dan berirama). Selain pemain, dalam
lomba Pacu Jalur juga ada wasit dan juri yang bertugas mengawasi
jalannya perlombaan dan menetapkan pemenang.
Sebagai catatan, ukuran dan kapasitas
Jalur serta jumlah Anak Pacunya dalam lomba ini tidak dipersoalkan.
Karena sebuah mitos, bahwa kemenangan ditentukan dari kekuatan magis
yang ada pada kayu (yang dijadikan Jalur) serta kesaktian sang pawang
dalam “mengendalikan” Jalur.
Dentuman Meriam
Perlombaan Pacu Jalur Taluk Kuantan
memakai penilaian “sistem gugur”. Sehingga peserta yang kalah tidak
boleh turut bermain kembali. Sedangkan para pemenangnya akan diadu
kembali untuk mendapatkan pemenang utama. Selain itu juga menggunakan
“sistem setengah kompetisi”. Dimana setiap regu akan bermain beberapa
kali, dan regu yang selalu menang hingga perlombaan terakhir akan
menjadi juaranya.
Perlombaan meriah ini dimulai dengan
tanda yang cukup unik, yaitu dengan membunyikan meriam. Bagi Anda yang
belum terbiasa mendengar suara meriam ini jangan kaget. Meriam ini
digunakan karena bila memakai peluit, suara peluit tidak akan terdengar
oleh peserta lomba. Karena luasnya arena pacu dan hiruk pikuk penonton
yang menyaksikan perlombaan.
Pada dentuman pertama Jalur-Jalur (perahu-perahu) yang telah ditentukan urutannya akan berjejer di garis start.
Pada dentuman kedua, mereka akan berada dalam posisi siap untuk
mengayuh dayung. Dan setelah wasit membunyikan meriam untuk yang ketiga
kalinya, maka dimulailah perlombaan Pacu Jalur tersebut. Setiap regu
akan berlomba memacu (mengayuh) Jalurnya dan mengerahkan kemampuan
terbaiknya untuk mencapai garis finish.
Sebelum acara puncak festival Pacu Jalur
ini dimulai, Anda terlebih dahulu akan dihibur dengan penampilan
tari-tarian dan nyanyian daerah untuk menghibur peserta dan masyarakat
yang menyaksikan acara ini. Biasanya festival ini diikuti oleh ratusan
perahu dan melibatkan ribuan atlet dayung. Festival Pacu Jalur Taluk Kuantan
ini juga disaksikan oleh ratusan ribu penonton, serta menarik perhatian
wisatawan domestik maupun mancanegara. Pastikan, Anda tidak melewatkan
acara tahunan ini apabila tengah berlibur di Provinsi Riau.
Tari Piring, Seni Budaya Khas Sumatera Barat
Selain limpahan objek wisata alam, Sumatera Barat juga memiliki banyak corak seni yang akan membuat Anda terkesima. Salah satunya adalah seni tari daerah yang diberi nama Tari Piring.
Beberapa tahun terakhir, pemerintah Sumatera Barat menobatkan Tari
Piring menjadi salah satu aset untuk menarik perhatian wisatawan.
Tari Piring berasal dari Sumatera Barat,
tepatnya di Solok. Pada awalnya, tari piring dilakukan oleh perempuan
dan laki-laki untuk membawakan sesembahan kepada para dewa sebagai wujud
rasa syukur atas masa panen yang memberikan hasil sangat memuaskan.
Mereka menari dengan sangat lincah sembari memegang piring-piring di
telapak tangannya. Terdapat tiga jenis variasi gerakan dalam seni Tari
Piring, yaitu tupai bagaluik (tupai bergelut), bagalombang (bergelombang), dan aka malilik (akal melilit).
Namun,
seiring masuknya agama Islam maka tarian ini mengalami pergeseran
sehingga tidak lagi untuk menyembah dewa melainkan untuk ditampilkan
dalam acara hajatan ataupun juga acara pernikahan. Para penari pun
beralih dari yang awalnya campuran, kini hanya dilakukan oleh
perempuan-perempuan yang berdandan cantik. Barangkali Anda tidak akan
percaya tanpa melihat secara langsung para penari bergerak cepat,
atraktif, penuh semangat dan sangat indah dengan piring-piring yang sama
sekali tidak bergoyang apalagi terjatuh. Tarian ini diawali dengan para
penari yang mulai bergerak sesuai koreografi tarian dengan meletakkan
piring di masing-masing tangannya tanpa terlepas atau bergeser
sedikitpun.
Suasana semakin semarak dengan alat
musik yang digunakan untuk mengiringi rentak tarian, yaitu talempong dan
saluang. Kostum penari biasanya berwarna cerah sehingga mendukung
kemeriahan acara. Anda juga akan mendengar irama khas yang dihasilkan
dari suara dentingan antara piring yang dipegang dengan cincin yang
memang sengaja dikenakan di jari penari. Kemudian, bersiaplah untuk
menahan napas sejenak di bagian pertengahan pertunjukkan, sebab akan ada
atraksi lempar piring. Ya, piring-piring yang dipegang oleh para penari
sengaja dilemparkan sangat tinggi ke udara kemudian pecahannya diinjak
dengan gerakan tari yang terus dilanjutkan. Hal ini menggambarkan
perasaan gembira atas hasil panen yang melimpah. Ajaibnya, tidak akan
akan satu luka pun di kaki para penari sekalipun mereka menginjaknya
dengan kaki telanjang. Secara umum, penari dalam tarian tradisional ini
berjumlah ganjil, antara tiga, lima, atau tujuh penari.
Tari
Piring sangat terkenal keistimewaannya ke seluruh penjuru dunia. Tarian
ini sudah pernah dipentaskan di luar Sumatera Barat, yakni di kota-kota
besar seperti Jakarta, Medan, Pekanbaru, dan lainnya. Lebih
membanggakannya lagi, Tari Piring juga turut dipentaskan dalam rangka tour
festival kebudayaan Nusantara. Tidak hanya di dalam negeri, Tari Piring
juga telah merambah ke dunia internasional dan pernah dipentaskan dalam
festival budaya Nusantara di Malaysia, Singapura, Serbia, serta
beberapa negara di Eropa.
Apabila Anda ingin menampilkan Tari Piring
dalam acara atau hajatan yang Anda selenggarakan, Anda dapat menyewa
grup tarian ini sehingga para penari hadir di kota Anda dan menyuguhkan tarian tradisional Sumatera Barat
secara langsung untuk tamu undangan Anda. Tentunya, akan membuat
seluruh yang menonton menjadi terkagum-kagum atas keunikan koreografi
yang dimiliki serta kelincahan gerakan para penari dengan piring-piring
di tangannya.
Senin, 06 Oktober 2014
Tari Saman
Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.
Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.
Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam :
1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.
2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
Langganan:
Postingan (Atom)